A.
Pengertian Rasio
Keuangan Bank
Menurut Sumber datanya Van Horne ( 2005 : 234) : Angka rasio
dapat dibedakan atas:
1.
Rasio – rasio neraca ( Balance Sheet Ratio ), yaitu ratio-ratio yang disusun dari data
yang berasal dari neraca, misalnya current
ratio, acid test ratio, current asset to total asset ratio, current liabilities
to total asset ratio dan lain sebagainya.
2.
Rasio – rasio Laporan Laba Rugi ( Income Statement Ratio ), ialah data
yang disusun dari data yang berasal dari income
statement, misalnya gross profit, net
margin, operating margin, operating ratio dan sebagainya.
3.
Rasio –rasio antar Laporan Keuangan ( Intern Statement Ratio), ialah ratio
–ratio yang disusun dari data yang berasal dari neraca dan data lainya berasal
dari income statement, misalnya asset turnover, Inventory turnover,
receivable turnover, dan lain sebagainya.
Rasio keuangan yg digunakan oleh
bank dan non bank tidak jauh beda. Perbedaannya terletak pd jenis rasio yg
digunakan. Risiko yg dihadapi bank jauh lebih besar dibandingkan/ketimbang
perusahaan non bank sehingga beberapa rasio dikhususkan untuk memerhatikan
rasio ini.
B.
Jenis Rasio
Keuangan Bank
Rasio keuangan dapat dibagi
kedalam tiga bentuk umum yang sering dipergunakan yaitu : Rasio Likuiditas,
Rasio Solvabilitas ( Leverage ), dan
Rasio Rentabilitas.
1.
Rasio
Likuiditas (Liquidity Ratio)
Merupakan Ratio yang digunakan untuk mengukur kemampuan
perusahaan dalam memenuhi kewajian financial jangka pendek yang berupa hutang-hutang
jangka pendek (short time debt). Adapun
yang tergabung dalam rasio ini adalah:
a) Quick Ratio
Rasio ini digunakan
untuk mengukur kemampuan bank dalam memenuhi kewajibannya terhadap para deposan
(pemilik giro, tabungan, deposito) dengan harta yg paling likuid yg dimiliki
oleh bank.
cash assets 806 juta
QR = ------------------ =
----------------- x100 % = 60,77 %
total deposit 1.326,25 juta
b) Investing Policy Ratio
Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan bank dalam
melunasi kewajibannya kepad para deposannya dengan cara melikuidasi surat-surat
berharga (efek) yg dimilikinya.
securities 230 juta
IPR = ------------------ = ----------------- x 100% = 17,34 %
total deposit 1.326,25 juta
c) Bangking Ratio
Rasio ini digunakan untuk mengukur tingkat likuiditas bank
dengan cara membandingkan jumlah kredit yg disalurkan dengan jumlah deposit yg
dimiliki. Makin tinggi rasio ini, likuiditas bank makin rendah.
total loans 1.790 juta
BR = ------------------ =
----------------- x 100% = 135 %
total deposit 1.326,25 juta
d) Assets to Loan Ratio
Rasio ini digunakan untuk mengukur tingkat likuiditas bank
dengan cara membandingkan jumlah kredit yg disalurkan dengan jumlah deposit yg
dimiliki. Makin tinggi rasio ini, likuiditas bank makin rendah.
total loans 1.790 juta
ALR = ------------------ =
----------------- x 100% = 54 %
total assets 3.340 juta
e) Invesment Portofolio Ratio
Rasio ini digunakan untuk mengukur tingkat likuiditas
dalam investasi dalam surat-surat berharga (sekuritas yg jatuh temponya kurang
dari 1 tahun).
portofolio segera
JT
IPR = ---------------------------
x 100%
total deposit
f) Cash Ratio
Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan bank dalam
melunasi kewajibannya yg harus segera dibayar dengan harta yang likuid atau cash assets.
liquid
assets 806 juta
CR = ---------------------------- =
---------------- = x 100%=50,3%
short term
borrowing 1.601,75 juta
g) Loan to Deposit Ratio
Rasio ini digunakan untuk mengukur komposisi jumlah
kredit yg diberikan dibandingkan dengan jumlah dana masyarakat dan modal
sendiri yg digunakan. Menurut PP maksimal 110%.
total loans 1.790 juta
LDR = -------------------------- = ----------------- x100% = 112,26%
total deposit + equity 1.594,5 juta
h) Invesment Risk Ratio
Rasio ini untuk mengukur risiko yg terjadi dalam
investasi surat-surat berharga, yaitu membandingkan harga pasar dengan nilai
nominalnya. Makin tinggi rasio ini, berarti makin besar kemampuan bank
menyediakan alat likuid.
market value of
securities
IRR = --------------------------------------- x 100%
statement value of
securities
i)
Liquidity
Risk
Rasio yang digunakan untuk mengukur risiko yang akan
dihadapi bank apabila gagal memenuhi kewajibannya terhadap deposan dengan harta
likuid yg dimiliki.
liquid assets – short
term borrowing
LR = ----------------------------------------------- x 100%
total
deposit
806 juta – 1.601,75 juta
LR = -----------------------------
x 100% = - 60 %
1.326,25 juta
j)
Credit
Risk Ratio
Rasio ini digunakan untuk mengukur risiko terhadap kredit
macet dgn jumlah kredit yang disalurkan.
bed debts
CRR = ------------------ x 100%
= …%
total loans
k) Deposit Risk Ratio
Rasio ini digunakan untuk mengukur risiko kegagalan bank dalam membayar kembali
deposannya.
equity capital
DRR = ------------------ x 100%
=
total deposit
268,25 juta
DRR = ------------------ x 100% = 20,2%
1.326,25 juta
2.
Rasio
Solvabilitas
Rasio ini disebut juga Ratio leverage yaitu mengukur perbandingan dana yang disediakan
oleh pemiliknya dengan dana yang dipinjam dari kreditur perusahaan tersebut.
Rasio ini dimaksudkan untuk mengukur sampai seberapa jauh aktiva perusahaan
dibiayai oleh hutang rasio ini menunjukkan indikasi tingkat keamanan dari para
pemberi pinjaman (Bank). Adapun Rasio yang tergabung dalam Rasio Leverage
adalah:
a) Primary Ratio
Rasio ini digunakan untuk mengukur apakah permodalan yang
dimiliki sudah memadai atau sejauh mana penurunan yang terjadi dalam total aset
dapat ditutupi oleh capital equity.
capital equity 268,25 juta
PR = ------------------ x100% = ------------------ x 100% = 8 %
total assets 3.340 juta
b) Risk Assets Ratio
Merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemungkinan
penurunan risk assets.
capital equity
RAR =
---------------------------------------------------- x 100%
total assets – cash assets -
securities
c) Secondary Risk Ratio (Capital Ratio)
Rasio ini digunakan
untuk mengukur penurunan aset yg mempunyai risiko lebih tinggi.
capital equity 268,25 juta
SRR =
---------------------------- x100% = ---------------
x 100% =12%
secondary risk assets 2.200 juta
d) Capital Ratio
Rasio ini digunakan untuk mengukur permodalan dan cadangan
penghapusan dalam menanggung perkreditan, terutama resiko yang terjadi karena
bunga gagal ditagih.
capital
equity + reserve for loan loses
CR =
----------------------------------------------------- x 100%
total loans
268,25 juta + 0
CR =
--------------------------------- x 100% = 14,9 %
1.790 juta
e) Capital Adequacy Ratio (CAR)
Rasio ini untuk mengetahui besarnya risiko yang akan terjadi
dalam pemberian kredit dan risiko dalam perdagangan surat-surat berharga, yang
dijamin dengan besarnya ekuitas dikurang dengan aktiva tetap.
capital equity – fixed assets
CAR =
----------------------------------------- x 100%
total loans + securities
268, 25 juta – 44 juta
CAR = ------------------------------
x 100% = 11,10%
1.790 juta + 230 juta
3.
Ratio
Rentabilitas
Rasio ini disebut juga sebagai Rasio Profitabilitas
yaitu rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memperoleh
laba atau keuntungan, profitabilitas suatu perusahaan mewujudkan perbandingan
antara laba dengan aktiva atau modal yang menghasilkan laba tersebut. Yang termasuk
dalam ratio ini adalah:
a) Gross Profit Margin ( Margin Laba Kotor)
Merupakan perandingan antar penjualan bersih dikurangi dengan
harga pokok penjualan dengan tingkat penjualan, rasio ini menggambarkan laba
kotor yang dapat dicapai dari jumlah penjualan.
Rasio ini dapat
dihitung dengan rumus yaitu :
Gross Profit Margin = Laba kotor
Penjualan Bersih
b) Net
Profit Margin (Margin Laba Bersih)
Merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur laba bersih
sesudah pajak lalu dibandingkan dengan volume penjualan.
Rasio ini dapat
dihitung dengan Rumus yaitu:
Net Profit Margin = Laba Setelah Pajak
Penjualan Bersih
c)
Earning Power of Total investment
Merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan dari
modal yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva untuk menghasilkan
keuntungan netto.
Rasio ini dapat
dihitung dengan rumus yaitu:
Earning Power of Total investment = Laba
Sebelum Pajak
Total aktiva
d) Return
on Equity (Pengembalian atas Ekuitas)
Merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan dari
modal sendiri untuk menghasilkan keuntungan bagi seluruh pemegang saham, baik
saham biasa maupun saham preferen.
Rasio ini dapat dihitung
dengan rumus yaitu:
Return on Equity = Laba Setelah Pajak
Ekuitas Pemegang Saham
Sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar