Kamis, 08 Mei 2014

PENGENALAN RASIO KEUANGAN BANK

A.   Pengertian Rasio Keuangan Bank
Menurut Sumber datanya Van Horne ( 2005 : 234) : Angka rasio dapat dibedakan atas:
1.       Rasio – rasio neraca ( Balance Sheet Ratio ), yaitu ratio-ratio yang disusun dari data yang berasal dari neraca, misalnya current ratio, acid test ratio, current asset to total asset ratio, current liabilities to total asset ratio dan lain sebagainya.
2.       Rasio – rasio Laporan Laba Rugi ( Income Statement Ratio ), ialah data yang disusun dari data yang berasal dari income statement, misalnya gross profit, net margin, operating margin, operating ratio dan sebagainya.
3.       Rasio –rasio antar Laporan Keuangan ( Intern Statement Ratio), ialah ratio –ratio yang disusun dari data yang berasal dari neraca dan data lainya berasal dari income statement, misalnya asset turnover, Inventory turnover, receivable turnover, dan lain sebagainya.
Rasio keuangan yg digunakan oleh bank dan non bank tidak jauh beda. Perbedaannya terletak pd jenis rasio yg digunakan. Risiko yg dihadapi bank jauh lebih besar dibandingkan/ketimbang perusahaan non bank sehingga beberapa rasio dikhususkan untuk memerhatikan rasio ini.

B.   Jenis Rasio Keuangan Bank
Rasio keuangan dapat dibagi kedalam tiga bentuk umum yang sering dipergunakan yaitu : Rasio Likuiditas, Rasio Solvabilitas ( Leverage ), dan Rasio Rentabilitas.
1.     Rasio Likuiditas (Liquidity Ratio)
Merupakan Ratio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajian financial jangka pendek yang berupa hutang-hutang jangka pendek (short time debt). Adapun yang tergabung dalam rasio ini adalah:
a)      Quick Ratio
Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan bank dalam memenuhi kewajibannya terhadap para deposan (pemilik giro, tabungan, deposito) dengan harta yg paling likuid yg dimiliki oleh bank.
           cash assets      806 juta
 QR = ------------------ = -----------------  x100 % = 60,77 %
           total deposit    1.326,25 juta

b)      Investing Policy Ratio
Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan bank dalam melunasi kewajibannya kepad para deposannya dengan cara melikuidasi surat-surat berharga (efek) yg dimilikinya.
             securities               230 juta
IPR = ------------------ = -----------------  x 100% = 17,34 %
          total deposit      1.326,25 juta

c)       Bangking Ratio
Rasio ini digunakan untuk mengukur tingkat likuiditas bank dengan cara membandingkan jumlah kredit yg disalurkan dengan jumlah deposit yg dimiliki. Makin tinggi rasio ini, likuiditas bank makin rendah.
             total loans              1.790 juta
BR = ------------------ = -----------------  x 100% = 135 %
             total deposit        1.326,25 juta

d)      Assets to Loan Ratio
Rasio ini digunakan untuk mengukur tingkat likuiditas bank dengan cara membandingkan jumlah kredit yg disalurkan dengan jumlah deposit yg dimiliki. Makin tinggi rasio ini, likuiditas bank makin rendah.
             total loans              1.790 juta
ALR = ------------------ = -----------------  x 100% = 54 %
             total assets             3.340 juta

e)      Invesment Portofolio Ratio
Rasio ini digunakan untuk mengukur tingkat likuiditas dalam investasi dalam surat-surat berharga (sekuritas yg jatuh temponya kurang dari 1 tahun).
             portofolio segera JT             
IPR = ---------------------------  x 100%
                 total deposit

f)       Cash Ratio
Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan bank dalam melunasi kewajibannya yg harus segera dibayar dengan harta yang likuid atau cash assets.
                  liquid assets                   806 juta
CR = ---------------------------- =  ---------------- = x 100%=50,3%
            short term borrowing     1.601,75 juta  

g)      Loan to Deposit Ratio
Rasio ini digunakan untuk mengukur komposisi jumlah kredit yg diberikan dibandingkan dengan jumlah dana masyarakat dan modal sendiri yg digunakan. Menurut PP maksimal 110%.
               total loans                     1.790 juta
LDR = -------------------------- = -----------------  x100% = 112,26%
          total deposit + equity     1.594,5 juta

h)      Invesment Risk Ratio
Rasio ini untuk mengukur risiko yg terjadi dalam investasi surat-surat berharga, yaitu membandingkan harga pasar dengan nilai nominalnya. Makin tinggi rasio ini, berarti makin besar kemampuan bank menyediakan alat likuid.
               market value of securities
IRR = ---------------------------------------  x 100%
            statement value of securities

i)        Liquidity Risk
Rasio yang digunakan untuk mengukur risiko yang akan dihadapi bank apabila gagal memenuhi kewajibannya terhadap deposan dengan harta likuid yg dimiliki.
        liquid assets – short term borrowing
LR = -----------------------------------------------  x 100%
                         total deposit

      806 juta – 1.601,75 juta
LR = -----------------------------   x 100% = - 60 %
                  1.326,25 juta

j)        Credit Risk Ratio
Rasio ini digunakan untuk mengukur risiko terhadap kredit macet dgn jumlah kredit yang disalurkan.
               bed debts
CRR = ------------------  x 100% = …%
              total loans

k)      Deposit Risk Ratio
Rasio ini digunakan untuk mengukur  risiko kegagalan bank dalam membayar kembali deposannya.
             equity capital
DRR = ------------------  x 100% =
                total deposit

             268,25 juta
DRR = ------------------  x 100% = 20,2%
          1.326,25 juta

2.     Rasio Solvabilitas
Rasio ini disebut juga Ratio leverage yaitu mengukur perbandingan dana yang disediakan oleh pemiliknya dengan dana yang dipinjam dari kreditur perusahaan tersebut. Rasio ini dimaksudkan untuk mengukur sampai seberapa jauh aktiva perusahaan dibiayai oleh hutang rasio ini menunjukkan indikasi tingkat keamanan dari para pemberi pinjaman (Bank). Adapun Rasio yang tergabung dalam Rasio Leverage adalah:
a)      Primary Ratio
Rasio ini digunakan untuk mengukur apakah permodalan yang dimiliki sudah memadai atau sejauh mana penurunan yang terjadi dalam total aset dapat ditutupi oleh capital equity.
       capital equity                  268,25 juta
PR = ------------------  x100% = ------------------ x 100% = 8 % 
          total assets                   3.340 juta

b)      Risk Assets Ratio
Merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemungkinan penurunan risk assets.
                               capital equity
RAR = ---------------------------------------------------- x 100%
            total assets – cash assets - securities

c)       Secondary Risk Ratio (Capital Ratio)
Rasio ini digunakan untuk mengukur penurunan aset yg mempunyai risiko lebih tinggi.
              capital equity                         268,25 juta
SRR = ----------------------------  x100% = --------------- x 100% =12% 
          secondary risk assets                 2.200 juta

d)      Capital Ratio
Rasio ini digunakan untuk mengukur permodalan dan cadangan penghapusan dalam menanggung perkreditan, terutama resiko yang terjadi karena bunga gagal ditagih.
       capital equity + reserve for loan loses
CR = ----------------------------------------------------- x 100%
                          total loans

         268,25 juta + 0
CR = --------------------------------- x 100% = 14,9 %
                          1.790 juta

e)      Capital Adequacy Ratio (CAR)
Rasio ini untuk mengetahui besarnya risiko yang akan terjadi dalam pemberian kredit dan risiko dalam perdagangan surat-surat berharga, yang dijamin dengan besarnya ekuitas dikurang dengan aktiva tetap.
          capital equity – fixed assets
CAR = ----------------------------------------- x 100%
               total loans + securities

          268, 25 juta – 44 juta
CAR = ------------------------------ x 100% = 11,10%
            1.790 juta + 230 juta

3.     Ratio Rentabilitas
Rasio ini disebut juga sebagai Rasio Profitabilitas yaitu rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba atau keuntungan, profitabilitas suatu perusahaan mewujudkan perbandingan antara laba dengan aktiva atau modal yang menghasilkan laba tersebut. Yang termasuk dalam ratio ini adalah:
a)      Gross Profit Margin ( Margin Laba Kotor)
Merupakan perandingan antar penjualan bersih dikurangi dengan harga pokok penjualan dengan tingkat penjualan, rasio ini menggambarkan laba kotor yang dapat dicapai dari jumlah penjualan.
Rasio ini dapat dihitung dengan rumus yaitu :
Gross Profit Margin = Laba kotor
Penjualan Bersih
b)      Net Profit Margin (Margin Laba Bersih)
Merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur laba bersih sesudah pajak lalu dibandingkan dengan volume penjualan.
Rasio ini dapat dihitung dengan Rumus yaitu:
Net Profit Margin = Laba Setelah Pajak
Penjualan Bersih
c)       Earning Power of Total investment
Merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan dari modal yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva untuk menghasilkan keuntungan netto.
Rasio ini dapat dihitung dengan rumus yaitu:
Earning Power of Total investment = Laba Sebelum Pajak
Total aktiva
d)      Return on Equity (Pengembalian atas Ekuitas)
Merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan dari modal sendiri untuk menghasilkan keuntungan bagi seluruh pemegang saham, baik saham biasa maupun saham preferen.
Rasio ini dapat dihitung dengan rumus yaitu:
Return on Equity = Laba Setelah Pajak
Ekuitas Pemegang Saham

Sumber:


Tidak ada komentar:

Posting Komentar